Ronaldo
Pewarta Nusantara - Manuel Pellegrini menolak kemungkinan untuk melatih kembali Cristiano Ronaldo di Al Nassr. Saat ini, Pellegrini sedang menjadi pelatih Real Betis, tetapi menurut laporan dari Diario AS, namanya masuk radar tim Arab Saudi yang diperkuat oleh Ronaldo.
Pellegrini dan Ronaldo sebelumnya pernah bekerja sama ketika keduanya berada di Real Madrid lebih dari satu dekade yang lalu. Tidak hanya Al Nassr, klub besar lain seperti Al Ittihad juga tertarik untuk mendapatkan jasa pelatih asal Chile ini, terutama setelah mereka berhasil mengamankan tanda tangan Karim Benzema.
Namun, Pellegrini tidak tergoda untuk berpindah ke Jazirah Arab. Dia dengan tegas menyatakan bahwa ia bahagia bersama Real Betis dan berniat untuk melanjutkan pekerjaannya hingga kontraknya berakhir.
Dalam wawancara dengan Marca, Pellegrini mengatakan, "Saya memiliki dua tahun tersisa di kontrak saya dan berharap bisa memenuhinya dan terus meningkat.
Sulit untuk mengetahui apa yang akan menentukan masa depan, tetapi saya punya dua tahun lagi dan saya tidak melihat alasan untuk berhenti."
Baca juga: Kepergian Cristiano Ronaldo menjadi Kunci Peningkatan Performa Marcus Rashford
Meskipun menolak tawaran tersebut, Pellegrini merasa senang ketika klub-klub Arab Saudi menaruh minat padanya. Baginya, itu adalah bentuk apresiasi yang menunjukkan bahwa ia telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Ia mengatakan, "Ada rumor beberapa hari ini dan itu merupakan kebanggaan bagi seorang pelatih karena kerjanya diakui. Tetapi saya senang di Betis dan berharap dapat menyelesaikan kontrak di sini."
Dengan penolakan Pellegrini untuk melatih Cristiano Ronaldo di Al Nassr, ia tetap fokus pada pekerjaannya dengan Real Betis dan berkomitmen untuk memenuhi kontraknya.
Meski mendapat tawaran menarik dari klub-klub Arab Saudi, Pellegrini tetap memilih untuk tetap berada di Spanyol dan melanjutkan karirnya di sana. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Klub yang dimiliki oleh Ronaldo, Real Valladolid, kembali terdegradasi. Pekan terakhir LaLiga menjadi waktu yang menegangkan bagi banyak klub yang berjuang mempertahankan posisi mereka.
Beberapa klub berjuang untuk meraih tempat di zona Eropa, sementara yang lain harus menunggu nasib mereka untuk tetap berada di kasta tertinggi musim depan.
Satu nama yang terakhir kali terdegradasi dari LaLiga adalah Real Valladolid. Klub yang dimiliki oleh Ronaldo tersebut menyelesaikan musim di posisi ke-18 dalam klasemen.
Mereka tergabung dalam zona degradasi bersama lima tim lainnya, yaitu Almeria, Valencia, Getafe, dan Cadiz.
Tidak beruntung bagi Valladolid, mereka gagal meraih kemenangan dalam pertandingan terakhir mereka. Bermain imbang 0-0 saat bertandang ke markas Getafe, klub yang juga dikenal sebagai La Pucela ini tidak berhasil mengubah posisinya di peringkat ke-18. Dengan demikian, Valladolid bergabung dengan Espanyol dan Elche dalam terdegradasi ke Segunda Division.
Hal menarik adalah bahwa dari kelima klub yang terdegradasi, tidak ada yang berhasil meraih kemenangan. Semuanya hanya mampu meraih hasil imbang.
Valencia terhenti di markas Real Betis dengan skor 1-1, begitu juga dengan Cadiz saat bertandang ke kandang Elche yang berakhir dengan hasil yang sama.
Selain itu, Almeria menghadapi Espanyol, yang sudah dipastikan terdegradasi, dengan skor akhir 3-3. Hasil imbang ini membuat Getafe, Valencia, dan Cadiz memiliki jumlah poin yang sama, yaitu 42.
Terdegradasinya Real Valladolid sebenarnya tidak mengejutkan. Sejak awal musim, mereka tidak pernah mampu naik di atas peringkat ke-15.
Kali ini, klub yang bermarkas di stadion Nuevo Jose Zorrilla tersebut telah terdegradasi sebanyak sembilan kali. Hal ini tentunya menjadi catatan buruk bagi legenda Brasil, Ronaldo, sebagai pemilik klub.
Bukan hanya itu, degradasi ini juga datang tepat setelah Real Valladolid berhasil promosi ke LaLiga musim lalu. (*Ibs)