Santiago Bernabeu
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Isco Alarcon, mantan pemain Real Madrid, mengakui bahwa dia mulai merasa tidak nyaman bermain untuk Los Blancos ketika ditangani oleh Santiago Solari pada periode Oktober 2018 hingga Maret 2019.
Di bawah kepemimpinan Solari, Isco merasa terasing dan diabaikan oleh semua orang. Keputusan teknis yang menyebabkan berkurangnya menit bermainnya tidak pernah dijelaskan dengan baik, bahkan dia tidak diikutsertakan dalam skuat.
Hal ini membuat Isco menyesali bahwa dia tidak meninggalkan Santiago Bernabeu sejak 2019, ketika situasi menjadi tidak menyenangkan baginya.
Setelah meninggalkan Real Madrid pada musim panas 2022, Isco memutuskan melanjutkan kariernya bersama Sevilla.
Namun, petualangan Isco di Sevilla tidak berjalan lama, hanya selama lima bulan. Pada Desember 2022, manajemen klub mengambil keputusan untuk memutus kontrak Isco karena berseteru dengan eks direktur olahraga Sevilla, Luis Monchi.
Isco mengungkapkan pertemuan yang berujung perselisihan dengan Monchi, di mana dia menyatakan Monchi sebagai pembohong terbesar dalam sepak bola.
Baca Juga; Andre Onana Terbang ke Manchester United untuk Tantangan Baru di Premier League
Insiden itu menyebabkan ketegangan di antara keduanya, bahkan hampir berujung pada insiden fisik. Akibatnya, Isco merasa tidak ingin melanjutkan karier di Sevilla dalam situasi seperti itu, meskipun dia merasa sedih karena hubungan baik dengan rekan-rekan setim dan suporter.
Pengalaman Isco menunjukkan betapa pentingnya kenyamanan dan kepercayaan dalam karier seorang pemain sepak bola. Keputusan dan kondisi di klub bisa berdampak besar pada performa dan mentalitas seorang pemain.
Meskipun pindah dari Real Madrid ke Sevilla merupakan langkah untuk mencari kesempatan bermain lebih banyak, situasi di klub baru pun akhirnya mempengaruhi keputusan dan nasibnya.
Bagi Isco, pengalaman ini tentu menjadi pelajaran berharga dalam mengelola karier dan hubungan dengan klub dan rekan setim.
Dia akan terus mencari tempat yang sesuai dan memberinya kesempatan untuk berkembang sebagai pemain sepak bola yang berkualitas. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Karim Benzema, sosok yang telah mengukir prestasi gemilang di Real Madrid, akan meninggalkan klub yang telah menjadi rumahnya selama hampir seluruh karier sepak bola profesionalnya.
Keputusan ini menjadi sebuah kejutan bagi penggemar Madrid, begitu pula bagi Benzema sendiri. Real Madrid secara resmi mengumumkan bahwa sang striker legendaris akan meninggalkan klub setelah pertandingan melawan Athletic Bilbao di Santiago Bernabeu pada Minggu malam waktu setempat.
Dalam pengumumannya, Real Madrid mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan mereka terhadap Karim Benzema atas kontribusinya yang brilian selama ini.
Mereka menggambarkan karier Benzema di klub sebagai sebuah teladan profesionalisme yang mewakili nilai-nilai klub. Klub ini juga menegaskan bahwa Real Madrid akan selalu menjadi rumah bagi Benzema, sambil mengucapkan harapan terbaik untuk masa depannya dan keluarganya di fase baru kehidupannya.
Prestasi Benzema di Real Madrid tidak dapat dipandang remeh. Ia mencetak gol sebanyak 353 gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah klub, hanya di belakang Cristiano Ronaldo.
Di ajang La Liga, Benzema juga mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak keempat dengan 237 gol. Selain itu, ia sukses meraih lima gelar Liga Champions, sejajar dengan Dani Carvajal.
Baca juga: Kejutan di Bursa Transfer: Marco Asensio Tinggalkan Real Madrid dan Berlabuh di Klub Top Eropa!
Musim 2021-2022 menjadi momen puncak dalam karier Benzema di Real Madrid. Pada musim tersebut, ia berhasil terlibat dalam 59 gol, terdiri dari 44 gol dan 15 assist. Prestasi ini menegaskan kontribusi besar Benzema dalam membawa kesuksesan bagi Madrid.
Kepergian Karim Benzema dari Real Madrid menandai akhir dari sebuah era yang tak terpisahkan. Meskipun berita ini bisa menjadi pukulan bagi para penggemar Madrid, namun Benzema tetap akan dikenang sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub, yang telah meninggalkan jejak yang sulit dilupakan.