Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Selaso Jatuh Kembar

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM - Selaso Jatuh Kembar merupakan Rumah Adat yang berasal dari provinsi Riau. Tidak jauh berbeda dengan rumah adat di pulau Sumatera. Rumah adat Riau ini bentuknya ialah rumah panggung dengan ukuran yang besar dan mempunyai selaso atau selasar.

Dimana posisinya lebih rendah dibandingkan dibagian ruang tengah. Bila mana anda melihat rumah adat ini secara keseluruhan, terbuat dari bahan alam. Mulai dari atap, dinding bahkan sampai dengan lantainya.

Semuanya terbuat dari bahan alami yang kualitasnya sangat bagus.
Ciri-ciri Rumah Adat Riau Selaso Jatuh Kembar
Rumah adat Riau merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Riau. Berikut adalah beberapa ciri-ciri rumah adat Riau:

  1. Bentuk rumah: Rumah adat Riau memiliki bentuk yang tinggi dengan atap yang melengkung ke atas (limas). Bagian ujung atap dihias dengan ukiran yang khas, biasanya menggambarkan hewan seperti burung, ikan, atau naga.
  2. Bahan bangunan: Bahan yang digunakan untuk membangun rumah adat Riau adalah kayu ulin yang kuat dan tahan lama. Selain itu, bagian atap dibuat dari daun nipah atau ijuk yang dipilin dan diikat erat.
  3. Penempatan ruangan: Rumah adat Riau terdiri dari beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda. Ruangan paling depan biasanya berfungsi sebagai ruang tamu atau ruang keluarga, sedangkan ruangan di belakang biasanya digunakan sebagai kamar tidur.
  4. Ukiran dan hiasan: Rumah adat Riau dihiasi dengan berbagai ukiran dan hiasan yang khas. Ukiran tersebut biasanya menggambarkan motif-motif flora dan fauna yang diambil dari alam sekitar.
  5. Ketinggian rumah: Rumah adat Riau dibangun dengan ketinggian yang tinggi, hal ini untuk mencegah banjir pada saat musim hujan.
  6. Ventilasi: Rumah adat Riau memiliki ventilasi yang baik. Bagian-bagian pada dinding rumah dibiarkan terbuka, sehingga udara bisa masuk dan keluar dengan lancar.
  7. Sistem konstruksi: Rumah adat Riau dibangun dengan sistem konstruksi kuda-kuda yang kuat dan tahan lama. Kuda-kuda tersebut dibuat dari kayu ulin dan diikat dengan anyaman rotan yang kuat.

 

Rumah Selaso Jatuh Kembar ini awalnya merupakan balai yang digunakan untuk pertemuan adat. Meskipun rumah ini pada awalnya tidak dipakai sebagai tempat tinggal.

Akan tetapi dalam susunannya terbagi menjadi beberapa ruang. Fungsi dari masing-masing ruang berbeda-beda. Ada yang dipakai tempat musyawarah adat. Ada pula ruang penyimpaman alat adat adat serta dilengkapi ruang dapur.

Tidak hanya berukuran besar saja. Rumah Selaso Jatuh Kembar ini mempunyai tingkatan yang menjadi karakteristik dari rumah adat ini.

Dari situlah kemudian rumah adat Riau mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan jenis rumah adat lainnya. Diantaranya; Rumah ini mempunyai Sukobayung. Ini adalah Silangan yang terdapat di ujung atap. Sebuah simbol tentang religiusitas yang dimiliki oleh penduduk Melayu Riau.

Ada dua tingkatan loreng yang mana terdapat lubang angin dengan ukuran yang besar. Pada bagian depan terdapat hiasan berupa ukiran khas etnik Melayu.

Motifnya bisa berupa tumbuhan atau hewan. Di mana sebagai tanda bahwa masyarakat Riau sangat bepengaruh dengan adanya hutan.

Dominasi warna dari ukiran yang disebutkan tadi ialah kuning dan merah. Dengan motif yang beragam, seperti selembayung, bergayut, atau pucuk rebung.

Rumah adat ini kebanyakan menghadap tepat ke sungai. Tanda bahwa masyarakat sangat bergantung akan kehadiran sungai. Membuat mereka bisa berpindah-pindah tempat.

Baca juga: Rumah Adat Sumatera Barat (Rumah Gadang)

Itulah beberapa ciri yang melekat pada rumah adat provinsi Riau. Semuanya ciri khas tadi membuat rumah ini berbeda dengan rumah Melayu lainnya. Adanya informasi ini, bisa menambah khasanah pengetahuan untuk mengenal rumah adat di provinsi Riau.