Sergey Aksyonov
Pewarta Nusantara, Internasional - Rusia mengklaim berhasil menggagalkan upaya pembunuhan Sergey Aksyonov, kepala Krimea yang diakui oleh Rusia, yang dilakukan oleh pasukan Ukraina.
Badan Keamanan Federal (FSB) mengeluarkan pernyataan pada hari Senin (3/7) yang menyatakan bahwa mereka telah menangkap seorang warga negara Rusia yang direkrut oleh badan intelijen SBU Ukraina sebagai pembunuh.
FSB menuduh tersangka tersebut telah menjalani pelatihan dalam bahan peledak, pengintaian, dan sabotase di Ukraina. Belum ada tanggapan langsung dari pihak Ukraina terhadap tuduhan Rusia tersebut.
Laporan media Rusia juga menyebutkan bahwa keamanan di Krimea telah ditingkatkan setelah insiden tersebut.
FSB mengumumkan bahwa pemeriksaan keamanan tambahan sedang dilakukan terhadap individu yang ingin menyeberangi jembatan dari wilayah Krasnodar di selatan Rusia ke Krimea.
Tindakan ini menunjukkan bahwa ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut, sementara perjuangan untuk mengendalikan Krimea dan wilayah-wilayah lain yang dianeksasi oleh Rusia tetap menjadi isu yang hangat.
Sementara itu, Ukraina mengklaim melakukan serangan balasan terhadap pasukan Rusia dan merebut kembali wilayah seluas 37,4 kilometer persegi di front timur dan selatan.
Baca Juga: Pemerintah Italia Mengeluarkan Larangan Penggunaan Nomor Punggung 88 dalam Sepak Bola
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah maju menuju Bakhmut, sementara pasukan Rusia menyerang wilayah Lyman, Avdiivka, dan Mariinka di wilayah Donetsk.
Meskipun mengalami kesulitan, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan bahwa militer Ukraina tetap membuat kemajuan dan berterima kasih kepada mereka yang membela negara.
Konflik antara Rusia dan Ukraina terus memanas, dengan kedua belah pihak bertahan pada posisi dan tuntutannya masing-masing.
Ketegangan di Krimea dan front timur terus menjadi sorotan internasional, dengan upaya diplomatik dan keamanan yang terus dilakukan untuk mencari jalan keluar dan mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan bagi kedua negara. (*Ibs)
Baca Juga: China Batasi Ekspor Chip untuk Keamanan Nasional saat AS