Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Talisman Sabre

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Brigadir Jenderal Damian Hill, selaku Direktur Latihan Talisman Sabre, telah mengungkapkan bahwa Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) akan melakukan peluncuran rudal permukaan-ke-kapal (SSM) Tipe 12 untuk pertama kalinya di perairan Australia dalam rangka latihan militer Talisman Sabre.

Menurut Hill, ini merupakan momen bersejarah karena JSDF belum pernah sebelumnya menguji kemampuan ini di Australia. Peluncuran rudal tersebut direncanakan dari Beecroft Weapons Range ke Area Latihan Australia Timur di lepas pantai Teluk Jervis.

Latihan militer Talisman Sabre 2023, sebagaimana dilansir oleh Sputnik News, akan berlangsung dari 22 Juli hingga 4 Agustus. Acara ini merupakan latihan terbesar yang diadakan antara Australia dan Amerika Serikat, yang dilaksanakan setiap dua tahun di kawasan Indo-Pasifik.

Peserta latihan kali ini akan melibatkan lebih dari 30.000 personel militer dari 13 negara yang berpartisipasi dalam berbagai skenario latihan dan simulasi untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama antar-negara dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan tersebut.

Latihan militer seperti Talisman Sabre memiliki tujuan strategis dalam memperkuat kesiapan dan kerjasama militer di kawasan Indo-Pasifik. Partisipasi Jepang dalam latihan ini menunjukkan komitmen negara tersebut untuk meningkatkan kerja sama keamanan dengan mitra regionalnya, khususnya Australia dan Amerika Serikat.

Baca Juga; Singapura Meluncurkan Paspor Supernya! Geser Jepang dalam Peringkat Paspor Paling Kuat di Dunia

Melalui latihan ini, negara-negara peserta berkesempatan untuk memperkuat interaksi dan interoperabilitas militer mereka, meningkatkan pemahaman bersama tentang taktik dan strategi, serta merespons tantangan keamanan bersama dengan langkah-langkah yang koordinatif.

Dengan jumlah personel yang besar dan beragam, latihan Talisman Sabre 2023 akan menjadi platform penting untuk menguji kesiapan militer dan merancang respons yang efektif dalam menghadapi situasi nyata di kawasan Indo-Pasifik.

Peningkatan kerjasama dan koordinasi antar-negara diharapkan dapat memperkuat stabilitas dan keamanan regional, serta membangun kerja sama yang berkelanjutan dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan yang kompleks di masa depan. (*Ibs)