Conference League
Pewarta Nusantara, Surabaya - Klub LaLiga, Osasuna, harus menghadapi kekecewaan besar setelah UEFA memutuskan untuk melarang mereka berpartisipasi dalam kompetisi Conference League musim depan.
Keputusan ini datang sebagai akibat dari hukuman yang diberikan oleh UEFA terkait kasus penyelewengan dan korupsi yang melibatkan beberapa mantan direksi klub.
Posisi Osasuna telah terancam sejak beberapa bulan terakhir, ketika UEFA mulai melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran tersebut.
Kasus ini tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga klub secara keseluruhan. Berdasarkan hasil penyelidikan, UEFA menyimpulkan bahwa hukuman harus diberikan.
Hukuman ini tentu saja sangat merugikan Osasuna, terutama setelah mereka menunjukkan penampilan yang fantastis pada musim 2022-2023.
Mereka berhasil mencapai final Copa del Rey untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade dan meraih posisi ketujuh di klasemen LaLiga, yang seharusnya memberikan mereka tiket ke Conference League musim depan.
Namun, dengan hukuman ini, tiket mereka untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut telah dibatalkan, dan kemungkinan besar akan digantikan oleh Athletic Bilbao yang menempati posisi kedelapan.
Osasuna, bagaimanapun, tidak menerima keputusan ini dan bertekad untuk mempertahankan hak mereka. Klub ini berencana untuk mengajukan banding atas larangan tersebut.
Dalam pernyataan resmi klub, mereka menyatakan, "Kami akan mengajukan banding ke Badan Banding dan akan berjuang secara legal untuk mempertahankan hak kami."
Mereka juga menekankan bahwa UEFA tidak mempertimbangkan fakta bahwa pengadilan Spanyol sebelumnya telah menyatakan mereka sebagai korban dalam kasus ini yang melibatkan beberapa mantan direktur klub.
Osasuna akan tetap berjuang untuk hak mereka dan meyakini bahwa mereka pantas berkompetisi di level Eropa musim depan, dengan dukungan penuh dari para penggemar, pemain, dan staf pelatih mereka.
Dalam situasi yang sulit ini, Osasuna berkomitmen untuk menggunakan segala kekuatan dan upaya yang mereka miliki untuk mempertahankan hak mereka dan memastikan bahwa suara mereka didengar di tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga: Gavi, Pemain Muda Barcelona, Melawan Cemoohan dan Tetap Tenang saat Merayakan Gelar Timnas Spanyol
Meskipun terjadi hambatan, klub ini tetap percaya pada komitmen dan kerja keras mereka, serta keyakinan bahwa mereka berhak tampil di panggung Eropa pada musim yang akan datang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Juventus telah melewati dua musim yang pahit tanpa meraih trofi, namun pelatih mereka, Massimiliano Allegri, tetap menjaga semangat yang tinggi.
Allegri, yang kembali ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada tahun 2021 menggantikan Andrea Pirlo yang gagal meraih Scudetto, mengungkapkan kepuasannya terhadap kinerja tim selama dua musim tersebut, meskipun tidak berhasil mengamankan gelar juara.
Meskipun demikian, Allegri menunjukkan niatnya untuk tetap bertahan di klub. "Saya kembali dengan semangat yang tinggi, kami telah mencapai hal-hal positif dalam dua tahun terakhir, meskipun tanpa meraih trofi," ujar Allegri seperti yang dilansir dari Football Italia.
Ia juga menyoroti partisipasi pemain-pemain muda dalam tim, yang dianggapnya sebagai langkah baik bagi klub dan sepak bola Italia secara keseluruhan.
Allegri memuji kontribusi dari pemain muda seperti Fagioli, Miretti, dan Gatti, serta menyebutkan pemain-pemain berbakat lainnya seperti Iling-Jr dan Soule yang lahir pada tahun 2003.
Allegri menyadari bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk membawa Juventus ke tingkat yang lebih baik.
Walau Allegri memiliki kontrak hingga tahun 2025, terdapat rumor yang mengaitkannya dengan kemungkinan pemecatan oleh Juventus pada akhir musim ini.
Namun, Allegri memberikan indikasi bahwa ia masih akan melatih Juventus pada musim depan dalam pernyataannya menjelang pertandingan terakhir Serie A melawan Udinese.
"Setiap akhir musim, kami melakukan evaluasi. Kesalahan selalu ada, itu bagian dari pekerjaan ini. Kami mengalami beberapa cedera, tetapi kami masih bisa melakukan lebih banyak lagi. Musim depan, kami akan berusaha untuk berkembang," ungkapnya.
Baca juga: Napoli Menggoda, Fiorentina Teguh Memegang Italiano: Era Baru Fiorentina Dalam Ancaman!
Allegri juga menyebutkan bahwa tim akan merencanakan langkah-langkah selanjutnya setelah mengetahui apakah mereka akan berkompetisi di turnamen Eropa atau Conference League.
Meskipun demikian, Allegri menegaskan bahwa mereka akan kembali bekerja pada tanggal 10 Juli sebagai persiapan untuk musim mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Gianluca Scamacca gagal bersinar di West Ham, kemungkinan akan kembali ke Italia. Milan, yang tertarik dengan Scamacca sejak lama, sebelumnya tidak memiliki cukup dana untuk mendatangkannya dari Sassuolo pada bursa transfer tahun lalu.
Setelah menghabiskan musim 2022-23 di Inggris bersama West Ham United, Scamacca dilaporkan siap untuk kembali ke Italia. AC Milan menjadi salah satu tim yang siap menerima Scamacca. Pada bursa transfer kali ini, Rossoneri akan berupaya untuk mendapatkan tanda tangan Scamacca, meskipun hanya dalam bentuk pinjaman.
Kehendak Milan ini mendapat tanggapan positif dari pihak West Ham. Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, West Ham tidak keberatan meminjamkan Scamacca ke Milan.
Gianluca Scamacca mengalami kesulitan selama berada di Inggris. Meskipun berada di West Ham, ia jarang mendapatkan tempat di starting XI dan sering mengalami cedera.
Musim ini, Scamacca hanya berhasil tampil dalam 16 pertandingan di Liga Inggris dan mencetak tiga gol. Namun, statistiknya lebih baik ketika bermain di kompetisi Eropa. Dalam sembilan pertandingan UEFA Europa Conference League, Scamacca berhasil mencetak lima gol.
Baca juga: Southampton Terdegradasi dari Liga Premier
Kontribusi Scamacca menjadi salah satu faktor yang membantu West Ham lolos ke final Conference League. Pada pertandingan final, tim asuhan David Moyes akan menghadapi tim Italia, Fiorentina.