Demon Slayer
Pewarta Nusantara, Anime - Dalam episode terakhir musim 3 Anime Demon Slayer, Tanjiro Kamado memperlihatkan keahliannya dalam menggunakan teknik pernafasan guntur saat melawan Hantengu.
Kemampuan ini sangat mengejutkan, karena sebelumnya Tanjiro belum pernah menggunakannya. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa Tanjiro telah menguasai beberapa teknik pernafasan, termasuk teknik pernafasan air, api, matahari, dan guntur.
Penguasaan Tanjiro terhadap berbagai teknik pernafasan dapat ditelusuri ke dasar-dasar teknik pernafasan matahari yang telah dimiliki Tanjiro sejak lama.
Nenek moyangnya, Sumiyoshi, mewarisi ilmu teknik pernafasan matahari dari Yoriichi Tsugikuni, yang kemudian menjadi tarian dewa matahari yang disebut Hinogami Kagura.
Setiap tahun, keluarga Tanjiro melakukan tarian Hinogami Kagura, dan gerakan-gerakan dalam tarian ini dianggap sangat sulit. Melalui penguasaan gerakan ini, Tanjiro dapat dengan mudah mempelajari dan mengadaptasi teknik pernafasan lainnya.
Pada dasarnya, prinsip dan dasar dari berbagai teknik pernafasan saling terkait, dan penguasaan teknik pernafasan matahari menjadi pondasi yang kuat untuk mempelajari dan menguasai teknik pernafasan lainnya. Meskipun setiap teknik memiliki variasinya sendiri, prinsip dasarnya tetap sama.
Dengan pemahaman akan prinsip-prinsip teknik pernafasan, Tanjiro dapat dengan mudah beralih dan menggabungkan berbagai teknik pernafasan yang ia kuasai.
Namun, penting untuk diingat bahwa kemampuan Tanjiro menguasai teknik pernafasan bukan berarti ia dapat mengungguli pengguna teknik pernafasan lain yang telah mengasah kemampuan mereka selama bertahun-tahun.
Keahlian Tanjiro dalam mengolah teknik pernafasan menjadikannya salah satu pembasmi iblis terkuat dalam Anime Demon Slayer.
Baca juga: Tantangan Kebohongan Aqua dalam Anime Oshi no Ko: Pengaruhnya Terhadap B-Komachi dan Kana Arima
Selain itu, ia juga memiliki kekuatan dan kecepatan dalam menganalisis musuh, yang memungkinkannya untuk dengan mudah mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang sebelumnya belum pernah ia hadapi sebelumnya.
Penguasaan Tanjiro atas teknik pernafasan menjadi salah satu faktor penting yang membuatnya menjadi karakter yang tangguh dan mengesankan dalam perjalanan petualangannya di dunia Demon Slayer. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Anime - Tanjiro Kamado, karakter utama dalam Anime Demon Slayer, telah dikenal sebagai pengguna teknik pernafasan matahari.
Namun, dalam musim ketiga yang baru saja berakhir, Tanjiro menunjukkan pertempuran menggunakan teknik pernafasan guntur yang biasanya digunakan oleh Zenitsu.
Pertanyaannya, sebenarnya berapa banyak teknik pernafasan yang dikuasai oleh Tanjiro? Berikut penjelasannya.
1. Teknik Pernafasan Air
Teknik pernafasan air adalah gaya teknik pernafasan pertama yang dipelajari oleh Tanjiro ketika ia pertama kali bergabung dengan pasukan pembasmi iblis. Dia belajar bersama Yokodako Sakonji, mantan Hashira air. Posisi Hashira air kemudian diwariskan kepada Giyuu Tomioka, yang menyelamatkan Tanjiro dan Nezuko dan membawa mereka ke Urokodaki.
Namun, Tanjiro mengalami sedikit kesulitan dalam menguasainya pada awalnya, dan ketika dia menggunakan teknik pernafasan air dalam pertempuran, dia sering merusak pedang nichirinnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak sepenuhnya cocok dengan teknik tersebut. Namun, Tanjiro tetap dapat menggunakannya kapan pun dan bahkan menggabungkannya dengan teknik pernafasan lainnya.
2. Teknik Pernafasan Api
Seperti yang dikatakan oleh Urokodaki, kemampuan untuk menguasai beberapa teknik pernafasan adalah sesuatu yang sangat sulit bagi pembasmi iblis. Jika seseorang mampu melakukannya, itu menandakan bahwa mereka adalah sosok yang luar biasa.
Ketika Tanjiro bertemu dengan Rengoku dalam Arc Mugen Train, dia banyak berdiskusi tentang teknik pernafasan api untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknik pernafasan matahari. Teknik pernafasan api sebenarnya adalah cabang yang sangat dekat dengan teknik pernafasan matahari. Tanjiro kemudian menggunakan teknik ini dalam pertempuran melawan iblis Rui.
Ritual cuaca yang dilakukan oleh leluhur Tanjiro melibatkan gerakan yang menyerupai teknik pernafasan api. Melalui pengamatan dan latihan, Tanjiro akhirnya berhasil menguasai teknik pernafasan api, yang semakin mendorongnya untuk mengejar pengetahuan tentang teknik pernafasan matahari.
3. Teknik Pernafasan Guntur
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Tanjiro menggunakan teknik pernafasan guntur saat melawan Hantengu, seorang iblis bulan tingkat empat. Teknik ini sebenarnya adalah milik Zenitsu. Namun, ketika berlatih bersama Zenitsu, Tanjiro secara diam-diam mempelajarinya. Dalam pertempuran tersebut, Tanjiro menggabungkan teknik pernafasan guntur dengan teknik pernafasan matahari.
4. Teknik Pernafasan Matahari
Tanjiro semakin mendekati penguasaan teknik pernafasan matahari. Teknik ini hanya pernah dikuasai oleh Yoriichi Tsugikuni, yang mewariskan ilmunya kepada Sumiyoshi, leluhur Tanjiro. Ilmu ini kemudian menjadi ritual pemujaan matahari yang dilakukan oleh keluarga Tanjiro. Gerakan-gerakan ritual tersebut pada dasarnya adalah gerakan pertempuran yang dilakukan oleh Yoriichi.
Ketika Tanjiro bertarung, ia secara naluriah melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh keluarganya saat melakukan ritual. Inilah yang memungkinkan Tanjiro menggunakan teknik pernafasan matahari. Namun, karena informasi yang terbatas, Tanjiro tidak mengetahui banyak hal tentang teknik ini. Selain itu, Tanjiro juga memiliki beberapa kesamaan dengan Yoriichi, seperti anting, pedang, dan tanda pembasmi iblis di dahinya yang sangat mirip.
Baca juga: Analisis Episode 10 Anime Oshi no Ko: Tekanan yang Menghantui Karakter Utama
Dalam perjalanan petualangannya, Tanjiro terus mengembangkan kemampuan dan penguasaannya atas teknik pernafasan yang berbeda. Setiap teknik pernafasan yang dikuasainya memberikan kekuatan dan keunikan tersendiri dalam pertempuran melawan iblis. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Anime - Klimaks Penuh Emosional di Anime Demon Slayer Episode Terakhir Season 3. Anime Demon Slayer season 3 berhasil mencapai klimaks yang penuh emosional dalam episode terakhirnya.
Episode ke-11 dengan durasi 50 menit ini menghadirkan momen yang mengharukan ketika Nezuko selamat dan kebal terhadap sinar matahari.
Namun, di balik keselamatan Nezuko, episode ini juga membuka banyak plot baru yang akan menjembatani cerita pada musim selanjutnya.
Episode yang berjudul "The Connected Bonds: Daybreak and First Light" fokus pada Tanjiro yang berhasil mengalahkan iblis bulan peringkat empat, Hantengu.
Pertarungan Tanjiro melawan Hantengu lebih menegangkan daripada pertempuran antara Muichiro Tokito dan Gyokko. Dalam pertarungan kali ini, Tanjiro hampir kalah, tetapi akhirnya mendapatkan bantuan dari Nezuko dan Genya.
Ketika Tanjiro mengira ia telah berhasil memenggal leher Hantengu, ternyata tubuh asli Hantengu berada di bagian tubuh lainnya. Tanjiro yang lelah dan terluka harus berusaha sekuat tenaga untuk mengejar Hantengu.
Namun, pada saat-saat terakhir sebelum pagi tiba, ia mendapatkan senjata pamungkasnya. Dari kejauhan, Tokito, Kotetsu, dan Hotaru datang dengan membawa pedang milik Yoriichi. Dengan pedang legendaris tersebut, akhirnya Hantengu berhasil dikalahkan.
Namun, sebelum kejadian itu terjadi, Tanjiro dihadapkan pada pilihan sulit. Ia harus mengorbankan hal terpenting yang selama ini menjadi alasan ia bertahan.
Ketika ia hendak menyelamatkan penduduk desa yang dikejar Hantengu, Nezuko terkena cahaya matahari dan Tanjiro terjebak dalam dilema.
Akhirnya, Nezuko membuat pilihan dengan menendang Tanjiro ke arah Hantengu. Tanjiro tidak memiliki pilihan lain selain mengalahkan Hantengu pada saat itu juga.
Baca juga: Anime Tokyo Revengers Season 3 ‘Arc Tenjiku’: Pertarungan Geng Motor yang Memanas
Setelah Hantengu berhasil dikalahkan, klon Hantengu bernama Zohakuten juga kalah secara otomatis. Pada detik-detik terakhir, Mitsuri Kanroji hampir saja kalah dalam pertarungannya melawan Zohakuten, tetapi tiba-tiba ia menghilang.
Pada episode sebelumnya, Mitsuri dan Zohakuten bertarung dengan penuh intensitas dan mencapai puncak pertarungan mereka, namun belum ada yang berhasil mengalahkan yang lain.
Di episode sebelumnya, masa lalu Mitsuri juga diperlihatkan, dan itu menjadi sumber energi bagi Mitsuri untuk semakin bertekad mengalahkan Zohakuten.
Namun, Zohakuten sangat kuat, dan nyaris mengalahkan Mitsuri, hingga Hantengu akhirnya dikalahkan oleh Tanjiro.
Namun, di antara banyak adegan yang terjadi dalam episode terakhir ini, ada satu adegan yang benar-benar menyedot emosi penonton. Itu terjadi ketika Tanjiro berhasil mengalahkan Hantengu, pada saat yang sama, ia menangis karena Nezuko.
Sang adik perempuan justru dengan mengejutkan selamat dari paparan sinar matahari yang umumnya dapat membakar iblis hingga habis. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Anime - Studio animasi Ufotable telah mengkonfirmasi bahwa produksi untuk season 4 dari Anime Demon Slayer sedang berlangsung.
Kabar ini menyebar luas melalui berbagai sumber media, namun baru-baru ini Studio Ufotable secara resmi mengumumkan kebenaran dari kabar tersebut.
Mereka bahkan telah merilis trailer teaser yang mengungkapkan visual karakter-karakter yang akan muncul dalam season berikutnya, yang akan mengadaptasi arc Hashira Training.
Trailer teaser tersebut dirilis setelah penayangan episode terakhir Season 3 pada 18 Juni 2023. Season 3 sendiri terdiri dari 11 episode, yang diawali dan diakhiri dengan episode yang memiliki durasi lebih panjang.
Episode terakhir berdurasi 55 menit. Meskipun begitu, masih belum diketahui apakah season 4 hanya akan mencakup Arc Hashira Training atau juga akan memasukkan Arc Final Battle. Namun, dari rangkaian cerita yang tersisa, hanya ada dua arc tersebut.
Teaser yang ditampilkan memperlihatkan semua Hashira kecuali Rengoku Kyojuro. Giyu Tomioka, Shinobu Kocho, Gyomei Himejima, Sanemi Shinazugawa, dan Iguro Obanai adalah Hashira yang banyak muncul dalam Arc Hashira Training di musim berikutnya.
Dengan adanya dua arc yang tersisa, yaitu Arc Hashira Training dan The Final Battle yang terbagi menjadi dua sub-arc, jika season berikutnya hanya akan mengadaptasi Arc Hashira Training, kemungkinan besar durasinya akan serupa dengan season 3.
Baca juga: Dr. Stone Menggebrak! Bagian Kedua Season 3 Diumumkan, Mengungkap Dunia Baru yang Penuh Tantangan!
Season 4 diperkirakan akan tayang pada musim panas 2024, sekitar bulan Juli. Penggemar anime Demon Slayer dapat menantikan kehadiran season berikutnya yang akan membawa petualangan dan pertarungan yang semakin intens antara para Hashira dan musuh-musuh yang kuat. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Di dunia Anime Demon Slayer, tidak semua pembasmi iblis memiliki tanda khusus di jidat mereka. Namun, beberapa pembasmi iblis terkuat seperti Tanjiro, Yoriichi, Sanemi, dan Gyomei memiliki tanda tersebut.
Tanda tersebut berbentuk seperti tato atau jejak tubuh dan memiliki peran yang penting dalam kehidupan pembasmi iblis sebagai penanda kekuatan mereka. Namun, memiliki tanda tersebut juga memiliki konsekuensi yang harus dibayar, yaitu kematian.
Tanda tersebut memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan dan kelincahan individu, mengubah pedang nichirin menjadi berwarna merah terang, serta melumpuhkan regenerasi iblis.
Setiap karakter yang memiliki tanda tersebut juga memiliki kemampuan ekstrasensori yang disebut dunia transparan. Dengan kemampuan ini, mereka dapat melihat aliran darah, otot, dan gerakan sendi lawan, sehingga memungkinkan mereka untuk memprediksi serangan yang akan datang.
Tanda pembunuh iblis ini bisa memberikan kekuatan dan ketangkasan yang luar biasa, tetapi di sisi lain, mereka juga menghadapi konsekuensi kematian di usia 25 tahun, kecuali untuk Yoriichi.
Yoriichi Tsugikuni memiliki tanda pembasmi iblis di jidatnya, tetapi ia memiliki kekuatan khusus yang memungkinkannya melampaui usia 25 tahun dan mati karena usia tuanya yang telah mencapai 80 tahun.
Hal ini terjadi karena Yoriichi telah memiliki tanda tersebut sejak lahir.
Selain para pembasmi iblis, tanda ini juga dimiliki oleh Kokushibo, yang sebelumnya juga merupakan pembasmi iblis dan pencipta teknik pernafasan bulan.
Namun, Kokushibo tidak mati di usia 25 tahun karena ia memilih untuk menjadi setan dan mendapatkan keabadian. Keputusan Kokushibo untuk menjadi iblis adalah salah satunya karena ia menyadari bahwa jika ia tetap menjadi manusia, ia akan mati di usia 25 tahun.
Namun, ada juga yang membangkitkan tanda ini setelah usia 25 tahun dan tetap mendapatkan manfaat dari tanda tersebut, seperti yang dilakukan oleh Gyomei.
Baca juga: Tiga Pedang Nichirin Milik Hashira Perempuan dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Namun, tidak lama setelah itu, Gyomei pun meninggal. Kemungkinan besar, tanda tersebut memiliki pengaruh terhadap kematian Gyomei.
Meskipun dalam serial anime Demon Slayer tidak dijelaskan secara rinci mengenai tanda pembasmi iblis ini, tanda tersebut dapat dianggap sebagai pisau bermata dua, yang bisa menjadi kutukan atau berkah bagi mereka yang memilikinya.
Keberadaan tanda ini memberikan daya tarik tersendiri dan memperkuat misteri di balik kehidupan para pembasmi iblis dalam cerita.
Pewarta Nusantara - Anime Oshi no Ko kembali menempati posisi pertama sebagai Anime terpopuler setelah tergelincir ke posisi kedua pada minggu sebelumnya.
Hasil survei Anime Corner yang melibatkan 17.000 penggemar anime di seluruh dunia menunjukkan bahwa Oshi no Ko berhasil meraih suara tertinggi di minggu keenam musim semi 2023.
Namun, meskipun menduduki peringkat pertama, anime ini mengalami penurunan suara dibandingkan sebelumnya.
Oshi no Ko berhasil mendapatkan 7,75 persen suara, mengalami penurunan sekitar 1,27 persen dibandingkan periode sebelumnya. Meskipun demikian, peringkatnya naik dari posisi kedua menjadi posisi pertama.
Di urutan kedua, anime Demon Slayer harus menerima penurunan suara sekitar 1,97 persen dan kalah dari Oshi no Ko.
Peringkat ketiga diduduki oleh anime Loving Yamada at Lv999 yang mengalami kenaikan signifikan dari minggu sebelumnya.
Baca juga: Terungkapnya Rahasia di Episode 6 Anime Oshi no Ko: Spoiler dan Kejutan Menarik!
Anime Hell's Paradise kini menempati posisi keempat setelah mengalami penurunan suara sebanyak 1,19 persen.
Sementara itu, anime Vinland Saga Season 2 turun dari peringkat ketiga ke peringkat kelima dengan penurunan suara sekitar 1,59 persen. Peringkat keenam ditempati oleh anime Kamikatsu: Working for God in a Godless World setelah turun satu level dari peringkat sebelumnya.
Selanjutnya, di urutan ketujuh terdapat anime The Ancient Magus' Bride Season 2, diikuti oleh The Danger in My Heart, Insomniacts After School, dan Tengku Daimakyo.
Dengan demikian, Oshi no Ko berhasil mendominasi peringkat pertama sebagai anime terpopuler, meskipun mengalami penurunan suara.
Pertarungan antara anime-anime tersebut terus berlanjut, dan para penggemar dapat mengikuti peringkat terbaru untuk melihat perkembangan selanjutnya.