Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

West Ham United

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Arsenal berhasil mengalahkan Manchester City dalam perburuan pemain timnas Inggris, Declan Rice, setelah melakukan negosiasi sengit.

Kabar tersebut mengindikasikan bahwa West Ham setuju untuk menjual Rice ke Arsenal dengan biaya mencapai 100 juta pounds, menjadikannya pembelian termahal dalam sejarah Arsenal.

Jika transfer ini terkonfirmasi, Rice juga akan menjadi pemain Inggris termahal sepanjang masa, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Jack Grealish. Sebelumnya, Arsenal harus bersaing ketat dengan Manchester City untuk memperebutkan Rice.

Namun, City tidak bersedia mengeluarkan jumlah uang yang sama besar dengan Arsenal, dan mereka mundur dari persaingan setelah penawaran mereka senilai 80 juta pounds ditolak oleh West Ham.

Baca Juga: Inigo Martinez Bergabung dengan Barcelona: Penguatan Baru di Lini Belakang untuk Klub Blaugrana

Dengan berhasil merekrut Rice, Arsenal telah menghabiskan dana sekitar 165 juta pounds untuk dua pemain musim panas ini, setelah sebelumnya merekrut Kai Havertz dari Chelsea dengan biaya 65 juta pounds. (Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Legenda Telah Mengikhlaskan Declan Rice Pergi dari West Ham United. Ini Merupakan Trofi Pertama bagi West Ham dalam 43 Tahun Terakhir.

Menurut Legenda Klub, Matthew Upson, Pencapaian Itu Sudah Cukup Menjadi Alasan bagi Rice untuk Pindah ke Klub Lain.

Declan Rice akhirnya berhasil memberikan gelar bagi West Ham United. Trofi yang mereka raih adalah Conference League, dan ini merupakan pencapaian yang sangat signifikan.

Tidak hanya itu, Rice telah menjadi incaran banyak klub di Inggris dengan nilai transfer yang mencapai 100 juta pounds.

Matthew Upson, seorang legenda West Ham United, mengaku ikhlas jika Rice memilih untuk pergi pada musim depan. Baginya, karena West Ham sudah mencapai target juara, maka keputusan Rice untuk melanjutkan karier di klub lain adalah hal yang wajar.

Menurut Upson, Rice memiliki pengaruh yang besar dalam tim dengan karakter, suara, dan kepribadian yang kuat.

Declan Rice Memberikan Teladan Melalui Kepemimpinannya. Meskipun performa West Ham United musim ini di Premier League tidak terlalu memuaskan, namun mereka telah mencapai kesuksesan luar biasa di Conference League.

Hanya satu kali bermain imbang, sisa pertandingan mereka berhasil dimenangkan hingga meraih gelar juara.

Matthew Upson percaya bahwa pencapaian ini adalah bukti kehebatan Declan Rice. Kepemimpinannya di lapangan juga mempengaruhi para pemain lainnya.

Baca juga: Giuseppe Bergomi: Fiorentina Tampil Dominan, Namun West Ham United Lebih Klinis dalam Menutup Laga

Sebelumnya, West Ham tidak memiliki kepribadian yang kuat di ruang ganti, tetapi Rice memikirkan bagaimana dia bisa mempengaruhi pemain lain dan memimpin tim dengan memberikan contoh bagaimana memulai permainan.

Kesuksesan West Ham United di Conference League telah membuktikan nilai dan potensi besar yang dimiliki oleh Declan Rice sebagai pemain dan pemimpin di klub.

Hal ini juga memperkuat minat klub-klub lain untuk mendapatkan jasanya dalam upaya memperkuat tim mereka. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Giuseppe Bergomi : 'Mereka Tidak Bermain Sepak Bola. Giuseppe Bergomi, mantan legenda Inter Milan, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap gaya bermain West Ham United setelah mereka berhasil meraih gelar Conference League.

Meskipun West Ham menang 2-1 melawan Fiorentina, Bergomi menyatakan bahwa kemenangan tersebut tidak pantas didapat dan menyindir bahwa West Ham tidak benar-benar bermain sepak bola.

Menurut Bergomi, Fiorentina tampil lebih baik sepanjang pertandingan dengan mengendalikan permainan dan memiliki penguasaan bola yang lebih tinggi.

Namun, mereka gagal memanfaatkan peluang yang ada, sedangkan West Ham tampil lebih efisien dengan memaksimalkan peluang terbatas yang dimiliki.

Bergomi menyayangkan fakta bahwa West Ham mengandalkan serangan balik, situasi bola mati, dan satu umpan terobosan untuk mencetak gol-gol mereka, yang menurutnya tidak mencerminkan gaya bermain sejati dari sepak bola.

Meskipun West Ham berhasil keluar sebagai juara, Bergomi berpendapat bahwa Fiorentina bermain lebih baik secara keseluruhan namun kurang tajam dalam menyelesaikan peluang.

Giuseppe Bergomi: Fiorentina Menunjukkan Permainan Lebih Baik. Dalam pertandingan tersebut, Fiorentina tampak dominan sejak awal laga.

Baca juga: West Ham United" href="https://www.pewartanusantara.com/muncul-minat-klub-papan-atas-declan-rice-tetap-setia-dengan-west-ham-united/" rel="bookmark">Muncul Minat Klub Papan Atas, Declan Rice Tetap Setia dengan West Ham United

Sofyan Amrabat dan rekan-rekannya menampilkan performa yang menjanjikan, terutama dalam menguasai lini tengah sepanjang pertandingan.

Namun, sayangnya, meskipun Fiorentina bermain lebih baik, mereka tidak mampu memanfaatkan keunggulan tersebut dengan mencetak gol.

Sebaliknya, West Ham United mampu tampil lebih efisien dengan memaksimalkan peluang terbatas yang mereka dapatkan.

"Fiorentina bermain lebih baik dan memiliki penguasaan bola yang lebih banyak, tetapi mereka kurang efektif dalam menciptakan peluang di depan gawang," ungkap Giuseppe Bergomi.

Bergomi juga menambahkan, "West Ham United lebih berpengalaman dalam situasi seperti ini dan mereka mampu tampil dengan lebih efisien dalam memanfaatkan peluang yang ada."

Pendapat dari legenda Inter Milan tersebut menggambarkan bahwa meskipun Fiorentina menunjukkan permainan yang lebih dominan, faktor klinisitas dan pengalaman West Ham United menjadi penentu dalam pertandingan tersebut. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Kapten West Ham, Declan Rice, mengungkapkan bahwa ada beberapa klub yang menunjukkan minat untuk merekrutnya dalam Bursa Transfer musim panas mendatang.

Arsenal dan Bayern Munich disebut-sebut sebagai dua klub yang tertarik dengan pemain timnas Inggris tersebut. Meskipun demikian, Rice menegaskan bahwa ia masih memiliki kontrak selama dua tahun dengan West Ham dan saat ini fokus pada klubnya.

Setelah memimpin West Ham meraih gelar Europa Conference League dengan mengalahkan Fiorentina 2-1, Rice berbicara tentang masa depannya.

Dalam wawancara dengan BT Sport, Rice mengungkapkan bahwa ada banyak spekulasi mengenai dirinya, namun ia masih memiliki komitmen terhadap West Ham.

"Saya suka klub ini, saya suka bermain untuk klub ini. Belum ada apa-apa. Fokus saya bermain untuk West Ham, menikmati malam ini, dan melihat apa yang terjadi. Saya kapten klub ini dan sangat menyukainya," ungkap Rice.

Menanggapi kemenangan penting tersebut, Rice merasa sangat berarti bagi dirinya dan klub. Gelar ini menjadi prestasi Eropa pertama West Ham sejak Piala Winners pada tahun 1965, dan juga trofi pertama mereka sejak Piala FA di tahun 1980.

"Ini benar-benar berarti segalanya. Para pemain telah melakukannya dan kami memiliki keyakinan yang nyata. Saya juga bahagia untuk diri saya sendiri seperti saya untuk mereka," ujar Rice.

Baca juga: West Ham Raih Kemenangan Epik di Final Conference League dengan Gol Dramatis Jarrod Bowen

Rice juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para penggemar yang telah mendukungnya sepanjang perjalanan. Ia merasa terhubung dengan mereka dan merasakan bagaimana rasanya menjadi bagian dari keluarga West Ham.

"Sekarang saya benar-benar mengalami bagaimana rasanya menjadi pemain West Ham. Saya sangat, sangat bahagia. Saya telah bermain sepenuh hati untuk klub ini selama enam tahun. Kami tidak menjalaninya dengan mudah. Kami telah berjuang melawan degradasi beberapa kali, tetapi ini sangat berarti," tutur Rice.

Dengan minat dari klub lain yang mencoba merekrutnya, masa depan Declan Rice masih menjadi sorotan. Namun, ia tetap menjaga fokusnya pada West Ham United yang telah memberikannya kesempatan untuk berkembang dan meraih sukses. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - West Ham United berhasil memenangkan gelar UEFA Europa Conference League 2022-23 dengan kemenangan dramatis 2-1 melawan Fiorentina. Pertandingan tersebut menghasilkan sejumlah fakta menarik yang patut diperhatikan.

Fakta pertama yang menarik adalah West Ham United akhirnya berhasil mengakhiri penantian panjang mereka selama empat dekade.

Sebelum meraih gelar ini, West Ham hanya berhasil meraih enam gelar bergengsi sepanjang sejarah klub. Gelar terakhir mereka adalah Piala FA pada tahun 1980.

Selama beberapa kesempatan, West Ham hampir meraih gelar, termasuk pada musim 2005-06 ketika mereka mencapai final Piala FA, namun mereka harus mengakui keunggulan Liverpool.

Kini, keberhasilan mereka meraih gelar UECL merupakan pencapaian yang luar biasa setelah menunggu begitu lama.

Fakta menarik berikutnya adalah West Ham United sekarang setara dengan Chelsea sebagai klub London dengan gelar kontinental di abad ke-21.

Selama satu dekade terakhir, Chelsea menjadi satu-satunya tim London yang meraih gelar kontinental, termasuk Liga Champions dan Liga Europa.

Namun, West Ham berhasil melampaui prestasi Chelsea dengan meraih gelar UECL. Hal ini menjadikan West Ham sebagai klub yang patut diperhitungkan dalam kancah sepak bola Eropa.

Selanjutnya, Emerson Palmieri, pemain West Ham United, juga mencatatkan dirinya sebagai salah satu pemain tersukses dalam sejarah sepak bola.

Dengan meraih gelar UECL, Emerson telah mengumpulkan enam trofi bergengsi sepanjang kariernya. Hal yang unik adalah dia telah berhasil memenangkan semua gelar kontinental di Eropa.

Selain meraih gelar Liga Champions dan Liga Europa bersama Chelsea, dia juga membantu Italia meraih gelar EURO 2020. Prestasi ini menunjukkan kualitas dan kontribusi Emerson dalam dunia sepak bola.

Gelar UECL ini juga merupakan gelar kedua bagi pelatih West Ham, David Moyes. Meskipun Moyes telah lama berkarier sebagai pelatih, ia tidak terlalu banyak meraih gelar.

Sebelumnya, ia hanya berhasil memenangkan Community Shield pada tahun 2013. Namun, dengan meraih gelar UECL, Moyes telah mencatatkan namanya dalam buku sejarah sepak bola Eropa.

Ia menjadi pelatih asal Skotlandia pertama yang berhasil meraih gelar kontinental semenjak Sir Alex Ferguson pada tahun 2008.

Terakhir, West Ham United menunjukkan penampilan yang luar biasa di kompetisi Eropa musim ini. Meskipun mereka menghadapi kesulitan dalam liga domestik, mereka tampil tak terkalahkan di kompetisi Conference League.

Dari 15 pertandingan yang mereka jalani, mereka meraih 14 kemenangan dan hanya sekali bermain imbang. Hal ini menunjukkan keunggulan mereka dalam kompetisi Eropa dan tekad mereka untuk meraih gelar.

Keberhasilan West Ham United meraih gelar UECL membawa sejumlah fakta menarik yang menandai pencapaian luar biasa klub ini.

Dari mengakhiri penantian 40 tahun, setara dengan Chelsea dalam gelar kontinental, prestasi individu pemain dan pelatih, hingga catatan tak terkalahkan di kompetisi Eropa, West Ham telah menorehkan namanya dalam sejarah sepak bola.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diperhitungkan di kancah sepak bola Eropa. (*Ibs)

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Gianluca Scamacca gagal bersinar di West Ham, kemungkinan akan kembali ke Italia. Milan, yang tertarik dengan Scamacca sejak lama, sebelumnya tidak memiliki cukup dana untuk mendatangkannya dari Sassuolo pada bursa transfer tahun lalu.

Setelah menghabiskan musim 2022-23 di Inggris bersama West Ham United, Scamacca dilaporkan siap untuk kembali ke Italia. AC Milan menjadi salah satu tim yang siap menerima Scamacca. Pada bursa transfer kali ini, Rossoneri akan berupaya untuk mendapatkan tanda tangan Scamacca, meskipun hanya dalam bentuk pinjaman.

Kehendak Milan ini mendapat tanggapan positif dari pihak West Ham. Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, West Ham tidak keberatan meminjamkan Scamacca ke Milan.

Gianluca Scamacca mengalami kesulitan selama berada di Inggris. Meskipun berada di West Ham, ia jarang mendapatkan tempat di starting XI dan sering mengalami cedera.

Musim ini, Scamacca hanya berhasil tampil dalam 16 pertandingan di Liga Inggris dan mencetak tiga gol. Namun, statistiknya lebih baik ketika bermain di kompetisi Eropa. Dalam sembilan pertandingan UEFA Europa Conference League, Scamacca berhasil mencetak lima gol.

Baca juga: Southampton Terdegradasi dari Liga Premier

Kontribusi Scamacca menjadi salah satu faktor yang membantu West Ham lolos ke final Conference League. Pada pertandingan final, tim asuhan David Moyes akan menghadapi tim Italia, Fiorentina.