Bola
Pewarta Nusantara - Inter Milan mencapai keajaiban dengan melaju ke final Liga Champions musim ini, meskipun tidak banyak yang memprediksikannya.
Setelah menunggu selama 13 tahun sejak penampilan terakhir mereka di final pada tahun 2010, Inter Milan berhasil memastikan tempatnya di partai puncak kompetisi bergengsi ini.
Kemenangan melawan AC Milan dalam leg kedua semifinal dengan skor tipis 1-0 pada Rabu (17/5/2023) dini hari WIB menjadi penentu bagi Inter Milan. Mereka juga berhasil memenangkan leg pertama dengan skor 2-0.
Inter Milan tampil lebih tajam meskipun kalah dalam penguasaan bola, menciptakan 15 upaya serangan dengan empat di antaranya tepat sasaran.
Sementara AC Milan kesulitan menciptakan peluang, hanya menghasilkan satu tembakan tepat sasaran dari lima percobaan.
Lautaro Martinez berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-75 dengan mencetak gol yang membawa Inter Milan unggul 1-0. Skor ini bertahan hingga akhir pertandingan, dan Inter Milan melaju ke final dengan keunggulan agregat 3-0.
Keberhasilan ini membuat Inter Milan mencatatkan sejarah, menjadi tim pertama yang mencapai final Liga Champions setelah berstatus runner-up di fase grup.
Mereka juga akan bermain di final untuk keenam kalinya, sejajar dengan Ajax Amsterdam, dan hanya kalah dari klub-klub elit seperti Real Madrid, Milan, Bayern Munich, Liverpool, Juventus, Barcelona, dan Benfica.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Cemerlang di Kemenangan Al Nassr atas Al Ta’ee: Klasemen Tetap
Inter Milan juga mencetak pencapaian gemilang dengan mencapai tiga final musim ini, termasuk Piala Super Italia dan Coppa Italia, mengikuti langkah mereka pada musim 2010/2011 ketika mereka berlaga di empat final, yaitu Piala Super Italia, Piala Super Eropa, Coppa Italia, dan Piala Dunia Antarklub.
Pewarta Nusantara - Timnas Indonesia U-22 berhasil mengakhiri kehausan mereka akan gelar dengan menjadi juara sepak Bola SEA Games 2023. Di final, tim yang dibimbing oleh Indra Sjafri ini berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 5-2.
Pertandingan antara Timnas U-22 dan Thailand di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, pada Selasa (16/5/2023) dimulai dengan penuh kewaspadaan.
Kedua tim bermain dengan hati-hati dan berusaha membangun serangan secara sabar.
Pada menit ke-8, Timnas U-22 menghadapi ancaman dari tendangan bebas lawan. Namun, pertahanan yang kokoh dan penyelamatan gemilang dari Bagas Kaffa mampu menggagalkan peluang tersebut sebelum pemain Thailand dapat menyambut bola di dalam kotak penalti.
Tidak lama setelah itu, giliran Timnas U-22 yang mencoba mengancam lewat kerjasama antara Marselino Ferdinan dan Ramadan Sananta.
Marselino menggiring bola ke depan dan melepaskan tendangan, namun sayangnya bola melebar dan melambung tinggi di atas gawang.
Thailand tidak tinggal diam dan mencoba membalas melalui serangan balik yang cepat. Melalui umpan terobosan, Teerasak Poephimai berhasil lolos dari jebakan offside dan mendapatkan bola, namun tendangannya hanya mampu melewati sisi kiri gawang Timnas U-22.
Permainan sengit dan saling ancam masih terus berlanjut, dengan Timnas U-22 berusaha untuk menciptakan peluang yang berbahaya.
Komang Teguh mencoba tendangan jarak jauh, namun sayangnya masih belum berhasil mengarahkan bola ke sasaran dengan tepat.
Timnas U-22 berhasil memperoleh keunggulan 1-0 melalui skema lemparan jarak jauh yang dilakukan oleh Alfeandra Dewangga pada menit ke-21.
Ramadan Sananta melakukan tandukan, dan meskipun Songchai Thongcham, bek Thailand, berusaha menghalau, bola tetap masuk ke dalam gawang.
Menyusul keunggulan yang didapatkan oleh Timnas U-22, pelatih Thailand, Ithsara Sritharo, melakukan dua pergantian pemain sekaligus pada menit ke-30.
Bukkoree Lemdee dan Achitpol Keereero digantikan oleh Phongsakon Tsirat dan Anan Yodsangwal.
Timnas U-22 terus mengancam pertahanan Thailand, dan kali ini giliran Witan Sulaeman yang beraksi. Pemain dari Persija Jakarta ini berhasil melakukan cutting-inside di sisi kanan pertahanan Thailand dan melepaskan tembakan mendatar, yang masih bisa ditangkap oleh Soponwit Rakyart.
Pada masa injury time menjelang paruh pertama berakhir, Timnas Indonesia mencetak gol kedua. Ramadan Sananta kembali menjadi pahlawan dengan mencetak gol.
Gol tersebut tercipta setelah ia mengkonversi umpan dari Rizky Ridho. Meskipun terjadi protes dari Thailand yang menganggap ada pelanggaran di kotak penalti Indonesia sebelum gol terjadi, wasit tetap memutuskan gol tersebut sah.
Thailand berhasil mengambil kendali permainan sejak babak kedua dimulai. Timnas U-22, di sisi lain, memilih untuk bermain dengan bertahan dan menempatkan banyak pemain di belakang.
Thailand mendapatkan peluang emas melalui Settasit Suvannaseat pada menit ke-52. Namun, Ernando berhasil melakukan penyelamatan penting untuk mencegah Timnas U-22 kebobolan.
Pada menit ke-65, Thailand berhasil memperkecil ketertinggalannya menjadi 1-2. Anan Yodsangwal mencetak gol dengan sundulan yang mengikuti sepak pojok yang dilakukan oleh Channarong Promsrikaew.
Gol tersebut mengguncang Timnas U-22, dan mereka mulai bermain menyerang lagi. Pada menit ke-66, Fajar melakukan aksi individu di luar kotak penalti dan melepaskan tendangan yang melesat tipis di sebelah kanan gawang Thailand.
Saat pertandingan memasuki 10 menit terakhir, Marselino hampir membawa Timnas U-22 mencetak gol lagi. Namun, tendangan bebasnya berhasil ditepis oleh Soponwit Rakyart.
Thailand melakukan serangan balik cepat pada menit ke-84, tetapi tendangan Irfan Jauhari hanya melambung di atas gawang Thailand, meskipun ia memiliki pilihan untuk memberikan umpan kepada rekan-rekannya yang mencari ruang kosong.
Di menit-menit akhir, Thailand terus menekan dan memaksa Indonesia untuk berjuang keras dalam menjaga gawangnya. Tambahan waktu selama 7 menit membuat pertandingan terasa sangat panjang.
Di saat injury time, sebuah drama terjadi. Ketika detik-detik terakhir sebelum pertandingan berakhir, para pejabat Indonesia mulai merayakan, namun ternyata pertandingan masih berlanjut.
Pada momen itu, Thailand berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 melalui gol yang dicetak oleh Yotsakon Burapha. Skor imbang 2-2 memaksa pertandingan untuk dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Di masa injury time tersebut, drama kembali terjadi. Setelah Indonesia mencetak gol ketiga melalui Irfan Jauhari, keributan pecah di bangku cadangan kedua tim.
Wasit memberikan beberapa kartu merah kepada pemain dari kedua tim yang terlibat dalam kegaduhan tersebut. Dua pemain, satu dari Thailand dan satu dari Indonesia, diusir oleh wasit. Beberapa ofisial tim juga mendapatkan kartu merah.
Tak lama kemudian, Thailand harus bermain dengan hanya 9 pemain setelah Khamdee mendapatkan kartu kuning kedua karena pelanggaran terhadap Rio Fahmi. Skor 3-2 tetap bertahan hingga jeda perpanjangan waktu.
Setelah istirahat, Indonesia berhasil mencetak gol keempat melalui Fajar, dan terakhir Beckham Putra juga ikut mencatatkan namanya di papan skor, memastikan kemenangan 5-2 bagi Indonesia atas Thailand hingga akhir pertandingan.
Berikut adalah susunan pemain untuk kedua tim Indonesia Vs Thailand
Timnas Indonesia U-22:
- Penjaga Gawang: Ernando Ari (No. 20)
- Bek: Bagas Kaffa (No. 2)
- Bek: Rizky Ridho (No. 5)
- Bek: Komang Teguh (No. 4)
- Bek: Haykal Alhafiz (No. 13)
- Gelandang: Fajar Fathur Rachman (No. 14)
- Gelandang: Alfeandra Dewangga (No. 19) - Digantikan oleh Muhammad Ferrai (No. 20) pada menit ke-70
- Gelandang: Muhammad Taufany (No. 15) - Digantikan oleh Ananda Raehan (No. 23) pada menit ke-47
- Gelandang: Marselino Ferdinan (No. 7)
- Gelandang: Witan Sulaeman (No. 8) - Digantikan oleh Rio Fahmi (No. 17) pada menit ke-90+4
- Penyerang: Ramadhan Sananta (No. 9) - Digantikan oleh Irfan Jauhari (No. 11) pada menit ke-55
Thailand:
- Penjaga Gawang: Soponwit Rakyart (No. 1)
- Bek: Airfan Doloh (No. 6) - Digantikan oleh Apisit Saenseekammuan (No. 16) pada menit ke-73
- Bek: Bukkoree Lemdee (No. 2) - Digantikan oleh Phongsakon Tsirat (No. 25) pada menit ke-30
- Bek: Chatmongkol Rueangthanarot (No. 3)
- Bek: Jonathan Khemdee (No. 4)
- Gelandang: Songchai Thongcham (No. 5)
- Gelandang: Channarong Promsrikaew (No. 7)
- Gelandang: Teerasak Poephimai (No. 8)
- Gelandang: Achitpol Keereerom (No. 10) - Digantikan oleh Anan Yodsangwal (No. 19) pada menit ke-30
- Penyerang: Settasit Suvannaseat (No. 17) - Digantikan oleh Yotsakon Burapha (No. 24) pada menit ke-88
- Penyerang: Chayapipat Supunsasuch (No. 19) - Digantikan oleh Purachet Thodsanit (No. 23) pada menit ke-47