Manchester City
Pewarta Nusantara - Lautaro Martinez, penyerang Inter Milan, telah mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan final Liga Champions melawan Manchester City.
Dalam wawancaranya, Lautaro mengungkapkan bahwa ia telah melakukan penelitian mendalam terhadap lawan-lawannya tersebut. Ia bahkan mengaku telah menonton banyak video kiper lawan untuk memahami taktik dan preferensi mereka.
Menjelang pertandingan final, Lautaro merasakan ketegangan yang wajar sebelum pertandingan besar. Ia menyadari pentingnya mempelajari setiap detail agar dapat membuat keputusan dengan cepat di lapangan.
Baginya, ini adalah momen yang istimewa yang tidak terjadi setiap hari, sehingga ia berharap dapat menikmati pertandingan tersebut.
Kesempatan untuk bermain dalam final Liga Champions adalah sesuatu yang harus dinikmati dengan penuh kegembiraan.
Dalam wawancara dengan Football Italia, Lautaro Martinez menyatakan, "Saya menonton banyak video kiper lawan untuk memahami bagaimana mereka memposisikan diri mereka, jadi jika mereka keluar untuk umpan silang, jika mereka terjun ke situasi satu lawan satu, posisi mana yang mereka sukai. Penting untuk mempelajari detail ini, jadi ketika saatnya tiba, saya dapat membuat keputusan dalam sepersekian detik. Saya tegang sebelum setiap pertandingan, itu akan menjadi akhir jika saya tidak merasa gugup. Kami harus menikmati ini, karena Anda tidak bisa memainkan Final Liga Champions setiap hari."
Lautaro Martinez mengungkapkan bahwa kemenangan Inter Milan dengan skor 1-0 atas Barcelona dalam fase grup Liga Champions menjadi momen penting yang membedakan perjalanan mereka.
Banyak yang meragukan kemungkinan Inter untuk lolos dari babak grup mengingat lawan-lawan tangguh seperti Barcelona dan Bayern Munich.
Namun, tim tersebut berhasil melaju hingga ke babak final. Lautaro mengatakan bahwa kemenangan mereka atas Barcelona menjadi titik balik di mana kesadaran tim tentang potensi dan kekuatan mereka muncul.
"Kami menyadari bahwa kami bisa menjadi hebat dan tim ini bersatu pada saat itu (kemenangan 1-0 lawan Barca). Kami tahu apa yang kami inginkan," ungkap Lautaro.
Selanjutnya, dia menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh Inter dalam pertandingan melawan Porto dan keunggulan mereka atas Benfica di perempat final.
Meskipun mengalami kesulitan melawan Porto, tim berhasil melaju setelah persiapan yang matang dan analisis yang dilakukan oleh pelatih untuk menghadapi lawan-lawan mereka.
Dalam semifinal melawan Milan, Lautaro merasa bahwa sikap mental dan keunggulan timnya jauh lebih baik. Kepemimpinan dengan mencetak dua gol awal memberikan kepercayaan diri dan kenyamanan yang membuat mereka santai menghadapi leg kedua di hadapan para pendukung mereka. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Alessandro Bastoni, bek andalan Inter Milan, mengungkapkan kekagumannya terhadap Manchester City. Ia mengakui bahwa ia sering terinspirasi dengan cara para pemain bertahan The Cityzens bermain.
Bagi Bastoni, tim ini dianggap sebagai tim yang hampir tidak memiliki kelemahan di semua lini, terutama penyerang mereka yang sangat berkualitas.
"Saya sangat menghargai (Pep) Guardiola dan cara dia mengubah cara para pemain bertahan bermain di lapangan," kata Bastoni seperti yang dilansir oleh Pewarta Nusantara dari laman Football Italia.
Ia juga mengungkapkan bahwa ia sering menonton pertandingan City dan mengakui bahwa tim ini hampir tidak memiliki kelemahan. Bastoni menekankan bahwa timnya akan berusaha keras untuk menghentikan serangan mereka.
Pernyataan ini menunjukkan pengakuan Bastoni terhadap kualitas tim Manchester City dan kekagumannya terhadap keterampilan mereka.
Ia terinspirasi oleh cara para pemain bertahan The Cityzens bermain, dan ia mengakui tantangan yang dihadapi timnya dalam menghadapi lini depan yang menakutkan dari City.
Bastoni menyatakan bahwa Inter Milan tidak merasa gugup menjelang pertandingan puncak Liga Champions melawan Manchester City.
Inter telah sering berkompetisi di partai final dalam beberapa musim terakhir, sehingga mereka tidak gugup menghadapinya. Bastoni menekankan bahwa partai final memiliki atmosfer yang berbeda dibandingkan pertandingan lainnya.
Baca juga: Spekulasi Transfer Menguat, Lautaro Martinez Menuju Real Madrid? Javier Zanetti Angkat Bicara!
Ia meyakini bahwa pengalaman mereka dalam partai final sebelumnya memberi mereka keuntungan dan kemampuan untuk menjadi juara.
Selain itu, Bastoni juga menambahkan bahwa kehadiran Simone Inzaghi sebagai pelatih memberikan ketenangan kepada tim dalam setiap pertandingan penting.
Sebelumnya, mereka sering merasakan kegugupan sebelum partai final, namun kehadiran Inzaghi telah mengubah suasana menjadi lebih tenang dan meningkatkan rasa percaya diri seluruh pemain.
Dengan kehadiran Inzaghi, Inter Milan merasa lebih siap dan percaya diri menghadapi tantangan besar dalam pertandingan final Liga Champions. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Barcelona terkejut saat mengetahui bahwa kesepakatan untuk mendatangkan Joao Cancelo dari Manchester City tidak terwujud.
Pada awalnya, Cancelo yang merasa kehilangan tempat di skuad City tertarik dengan tawaran Barcelona. Klub Catalan tersebut sangat mengidamkan Cancelo dan melakukan pendekatan pada bulan Januari.
Manchester City awalnya tidak keberatan melepas pemain timnas Portugal tersebut ke Barcelona. Namun, tiba-tiba mereka mengubah pikiran dan menolak untuk melepaskan Joao Cancelo.
Xavi Hernandez, pelatih Barcelona, mengungkapkan kekecewaannya atas perubahan sikap Manchester City.
Saat ini, nasib Cancelo masih belum jelas. Ia telah bergabung dengan Bayern Munich dengan status pinjaman hingga akhir musim, namun Bayern enggan untuk mempermanenkan kepindahannya dengan harga 70 juta euro.
Barcelona, yang masih membutuhkan pemain seperti Cancelo, dapat memanfaatkan situasi ini untuk merekrutnya.
Terlebih lagi, mereka akan kehilangan Jordi Alba dan Xavi Hernandez berencana untuk menggeser posisi Jules Kounde sebagai bek tengah, sehingga mengosongkan posisi bek kanan.
Dengan demikian, Barcelona masih mempertimbangkan opsi untuk mendapatkan Joao Cancelo dan melengkapi lini pertahanan mereka dengan pemain yang sangat diinginkan tersebut. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Apakah Mateo Kovacic Akan Menjadi Pengganti Ilkay Guendogan? Mateo Kovacic, gelandang Chelsea, telah menjadi sorotan perhatian Manchester City sebagai potensial suksesor Ilkay Guendogan.
Menurut laporan Fabrizio Romano, seorang pakar bursa transfer, City telah memulai negosiasi dengan Chelsea untuk mendapatkan jasa Kovacic.
Romano mengungkapkan bahwa pembicaraan antara kedua klub telah berlangsung dengan positif selama beberapa hari terakhir. Chelsea diyakini tidak akan keberatan melepas Kovacic karena kontraknya tinggal satu tahun.
Keadaan ini memberikan peluang bagi Manchester City untuk mendapatkan gelandang asal Kroasia tersebut tanpa harus mengeluarkan dana besar. Kabarnya, Kovacic bisa didapatkan dengan harga sekitar 30-35 juta euro.
Jika kesepakatan tercapai, Kovacic akan menjadi tambahan berharga bagi Manchester City dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Guendogan.
Kemampuan Kovacic dalam mengatur permainan dan kecerdasannya di lapangan dapat menjadi aset berharga bagi tim asuhan Pep Guardiola.
Namun, perlu dicatat bahwa saat ini belum ada keputusan final mengenai transfer ini. Penggemar sepak bola akan menantikan perkembangan lebih lanjut terkait potensi kepindahan Kovacic ke Manchester City.
Tidak hanya Manchester City, tetapi klub raksasa lainnya juga terpikat untuk mendapatkan jasa Mateo Kovacic. Pemain berusia 29 tahun ini berhasil memikat perhatian media-media Jerman, termasuk Bayern Munich.
Salah satu faktor yang membuat Die Roten tertarik terhadap Kovacic adalah kehadiran Thomas Tuchel sebagai pelatih. Kovacic dikabarkan ingin kembali bekerja di bawah komando Tuchel.
Baca juga: Roy Keane: David De Gea Tak Lagi Dapat Membawa Trofi untuk Manchester United
Sebelumnya, Kovacic dan Tuchel telah bekerja sama di Chelsea antara tahun 2020 dan 2022. Selama periode tersebut, Kovacic tampil sebanyak 67 kali di bawah asuhan Tuchel.
Namun, Bayern Munich harus menghadapi beberapa kendala dalam merekrut Kovacic. Mereka harus melepas beberapa gelandang, seperti Ryan Gravenberch dan Marcel Sabitzer, untuk mendapatkan dana transfer yang dibutuhkan guna mendatangkan Kovacic. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Cedera Ringan Menghantui Manchester City Jelang Final Piala FA
Pep Guardiola, pelatih Manchester City, mengungkapkan bahwa timnya menghadapi cedera ringan pada 4-5 pemain jelang final Piala FA melawan Manchester United.
Meskipun demikian, Guardiola memastikan bahwa hal ini bukan masalah yang besar.
Penutupan musim Premier League dengan kekalahan 0-1 melawan Brentford memaksa Guardiola melakukan rotasi pemainnya.
Ternyata, alasan di balik rotasi ini adalah adanya pemain-pemain penting yang mengalami cedera ringan. Kevin De Bruyne, Jack Grealish, dan Ruben Dias adalah tiga dari pemain-pemain tersebut.
Guardiola menjelaskan bahwa pemain-pemain yang tidak turun dalam pertandingan melawan Brentford telah mengalami kelelahan fisik dan mental sehari sebelumnya.
Ruben dan Jack tidak berlatih selama 10 hari, sedangkan Kevin merasakan keluhan yang serupa dengan beberapa minggu sebelumnya ketika dia harus absen dalam beberapa pertandingan.
Meskipun ada cedera ringan yang perlu diatasi, Guardiola yakin bahwa pemain-pemain tersebut akan siap tampil dalam final Piala FA.
Dia berencana untuk bertemu dengan mereka dalam tiga hari dan melihat kondisi serta kesiapan mereka melalui sesi latihan.
Pep Guardiola telah mempersiapkan opsi pengganti yang siap tampil jika terjadi kondisi buruk dengan beberapa pemain yang mungkin absen dalam pertandingan melawan Manchester United.
Ia percaya bahwa para pemain pengganti seperti Phil Foden, Riyad Mahrez, dan Cole Palmer memiliki kemampuan luar biasa dan dapat mengisi posisi dengan baik.
Guardiola menekankan bahwa untuk memainkan final, ia akan memilih pemain yang dalam kondisi terbaik. Bukan hanya berdasarkan lamanya mereka bermain di lapangan, tetapi juga kesiapan mereka secara fisik dan mental.
Ia mengapresiasi kontribusi yang telah diberikan oleh pemain-pemain tersebut selama musim ini dan percaya bahwa mereka siap untuk mengambil peran penting jika diperlukan.
Baca juga: David De Gea Mengejutkan Man City Jelang Final Piala FA
Dalam hal ini, memainkan pemain-pemain pengganti juga memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk beristirahat dan pulih dari cedera.
Guardiola berharap agar para pemain yang sedang dalam pemulihan dapat pulih sepenuhnya sehingga mereka juga dapat memberikan kontribusi dalam pertandingan-pertandingan penting seperti final Piala FA.
Pewarta Nusantara - David De Gea Mengejutkan Man City Jelang Final Piala FA. Dalam persiapan menghadapi final Piala FA, David De Gea, kiper Manchester United, memberikan peringatan serius kepada Manchester City.
De Gea menegaskan bahwa timnya akan melakukan segala cara untuk meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut.
Pertandingan final Piala FA antara kedua tim dijadwalkan berlangsung di Wembley pada tanggal 3 Juni 2023. Baik Manchester United maupun Manchester City telah mengamankan satu trofi musim ini, dengan United memenangkan Carabao Cup dan City merebut gelar Premier League.
De Gea yang meraih penghargaan Golden Glove musim ini, sebagai kiper dengan clean sheet terbanyak, memberikan peringatan keras kepada City.
Ia menyatakan bahwa tujuan United bukan hanya untuk menjadi juara dalam pertandingan tersebut, tetapi juga untuk menghentikan City meraih treble, sebuah prestasi yang hingga saat ini hanya dicapai oleh United di Inggris.
Pemain kiper tersebut menekankan bahwa United telah berjuang sepanjang musim untuk berada dalam posisi memperebutkan gelar, dan mereka akan melakukan segalanya untuk mencapai kemenangan.
De Gea juga mencatat bahwa tim ini telah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan musim sebelumnya, dengan meraih Carabao Cup dan finis di peringkat ketiga dalam Liga Premier.
Final Piala FA menjadi momentum penting bagi United untuk mengukir pencapaian hebat dalam tahun ini. De Gea menyatakan bahwa tim ini berada dalam performa yang baik dan berharap bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mengakhiri musim dengan sukses.
David De Gea, kiper Manchester United, menegaskan bahwa pelatih tim, yang tidak disebutkan namanya, memiliki keinginan kuat untuk memenangkan setiap pertandingan.
Meskipun posisi United di dalam empat besar sudah terjamin dan tak lagi memiliki arti signifikan, tim tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dengan meraih kemenangan 2-1 atas Fulham.
De Gea mengungkapkan bahwa pelatih selalu mendorong timnya untuk tetap fokus dan menang dalam setiap pertandingan.
Sebelum pertandingan melawan Fulham, pelatih memberikan motivasi kepada para pemain dengan mengajak mereka untuk menyelesaikan musim dengan baik dan mempertahankan mentalitas pemenang.
Meskipun United sempat tertinggal 1-0, tim mampu bangkit dan mencetak dua gol untuk membalikkan keadaan.
De Gea menyatakan bahwa ini adalah cara yang baik untuk mengakhiri musim dengan kemenangan dan memberikan kebahagiaan kepada para suporter.
Pentingnya sikap mental yang kuat dan semangat untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan dapat menjadi faktor penting dalam membangun mentalitas juara bagi tim.
Pelatih United, dengan keinginannya yang tegas untuk mencapai hasil yang positif, berperan penting dalam memotivasi dan mendorong para pemain untuk terus memberikan yang terbaik. (*ibs)
Pewarta Nusantara - Pep Guardiola Terkesan Brighton Menyamai Level Manchester City. Kami memiliki ulasan lengkapnya di . Berikut adalah ulasan lengkap tentang Pep Guardiola Terkesan Brighton Menyamai Level Manchester City.
Manchester City berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Phil Foden.
Namun, Brighton berhasil membalas melalui gol yang luar biasa dari Julio Enciso menjelang akhir babak pertama.
Meskipun Manchester City tidak berhasil meraih kemenangan, Pep Guardiola tidak terlalu kecewa.
Ia juga mengapresiasi performa impresif yang ditunjukkan oleh Brighton. Menurutnya, Brighton mampu menyamai level permainan timnya.
"Pertandingan malam ini sangat berarti. Kami membutuhkan lawan selevel ini untuk menjaga kami berada di level tertinggi," ujar Pep Guardiola kepada Sky Sports.
"Adalah hal yang bagus bahwa Brighton mampu menyamai level permainan kami, yang berarti kami juga dapat mempertahankan level permainan kami tetap tinggi," tambah pelatih asal Spanyol tersebut.
Hasil pertandingan mungkin tidak memuaskan bagi Manchester City, tetapi Pep Guardiola merasa lega dengan penampilan timnya.
Dengan melakukan rotasi pemain, Guardiola berhasil mempertahankan performa yang baik, memberikan harapan yang baik menjelang dua pertandingan final yang akan mereka hadapi.
Manchester City akan bertarung dalam final Piala FA melawan Manchester United, serta menghadapi Inter Milan dalam final Liga Champions.
Guardiola sangat sadar akan pentingnya mempertahankan tingkat permainan yang tinggi dalam menghadapi laga-laga penting tersebut.
"Kami tidak ingin menurunkan level permainan kami karena ada dua final yang menanti kami. Jadi saya pikir ini adalah persiapan yang bagus menuju laga-laga tersebut," tutur Pep Guardiola.
Pewarta Nusantara - Brighton, 25 Mei 2023 - Rentetan kemenangan Manchester City harus terhenti pada pertandingan melawan Brighton.
Meski tetap mempertahankan posisi puncak klasemen sebagai juara, Manchester City harus puas dengan hasil imbang 1-1.
Julio Enciso, seorang pemain muda berusia 19 tahun, menjadi sosok yang menghentikan dominasi City dengan golnya yang berarti.
Pertandingan berlangsung sengit dan penuh dengan drama. Meski Erling Haaland berhasil mencetak gol yang sebenarnya dapat mengembalikan keunggulan bagi tim tamu pada menit ke-80, gol tersebut akhirnya dianulir setelah wasit melihat rekaman VAR dan menemukan adanya pelanggaran sebelumnya.
Keputusan ini memberikan kepercayaan diri yang kembali kepada tuan rumah, Brighton.
Salah satu momen menarik terjadi ketika Kaoru Mitoma hampir mencetak gol yang bisa membuat seluruh penonton di stadion AMEX bergemuruh.
Baca juga: Julio Enciso Mencetak Gol Kejutan saat Brighton vs Manchester City
Namun, kali ini penjaga gawang Manchester City, Stefan Ortega, melakukan penyelamatan yang gemilang dan mencegah terciptanya gol tambahan. Hingga peluit akhir pertandingan ditiup, skor tetap 1-1 tanpa adanya gol tambahan.
Meskipun hasil imbang ini tidak mempengaruhi posisi kedua tim di klasemen, Manchester City sebagai juara tetap mendominasi, sementara Brighton telah mengamankan tiket untuk bermain di Liga Europa.
Namun, yang menarik perhatian adalah fakta bahwa gol Julio Enciso, pemain muda berusia 19 tahun, menjadi penentu yang menghentikan rentetan kemenangan Manchester City dalam 12 pertandingan sebelumnya.
Pewarta Nusantara - Brighton, 25 Mei 2023 - Pertandingan antara Brighton dan Manchester City menjadi laga yang mengejutkan para penggemar sepak bola.
Julio Enciso, pemain muda berusia 19 tahun asal Paraguay, menjadi bintang dengan mencetak gol yang menyamakan kedudukan.
Meskipun Manchester City mengawali pertandingan dengan baik dan mengendalikan permainan, Brighton berhasil meningkatkan tempo permainan dan meraih hasil yang memuaskan.
Meski melakukan rotasi pemain seperti Erling Haaland, Kevin De Bruyne, Kyle Walker, dan Ilkay Guendogan sebagai starter, Manchester City tidak mampu menguasai seluruh pertandingan seperti yang diharapkan.
Mereka berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-25 melalui aksi tandukan Phil Foden yang disempurnakan oleh umpan matang Erling Haaland.
Namun, Brighton tidak menyerah begitu saja. Dalam tempo yang cepat, mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Gol tersebut tercipta berkat tendangan keras Julio Enciso dari luar kotak penalti yang tidak bisa dihalau oleh kiper Manchester City, Stefan Ortega. Gol Enciso menjadi penutup babak pertama yang penuh dengan ketegangan dan aksi menarik.
Babak kedua tetap berlangsung dengan tempo tinggi, di mana baik Brighton maupun Manchester City terus berusaha untuk mencetak gol tambahan.
Pertandingan ini memberikan pengalaman berharga bagi Julio Enciso yang berhasil mencuri perhatian dengan penampilannya yang gemilang.
Dalam waktu yang singkat, pemain muda ini telah menunjukkan potensi dan kemampuan yang menjanjikan dalam dunia sepak bola.
Pertandingan antara Brighton dan Manchester City ini memberikan sorotan menarik bagi para penggemar sepak bola.
Julio Enciso menjadi sorotan utama dengan golnya yang mampu mengimbangi keunggulan Manchester City.
Pertandingan ini juga menunjukkan persaingan yang sengit antara kedua tim, di mana Brighton berhasil memberikan perlawanan yang tangguh meskipun menghadapi salah satu tim papan atas dalam kompetisi.
Pewarta Nusantara, Indonesia - Pada hari yang sama setelah meraih gelar, Manchester City merayakan keberhasilan mereka dengan menggelar pesta di Stadion Etihad.
Kemenangan 1-0 atas Chelsea di pertandingan kandang musim ini semakin melengkapi dominasi mereka sepanjang musim. Dengan demikian, mereka secara resmi menjadi juara Liga Inggris 2022-2023.
Kemenangan tersebut menjadi lebih berarti karena Arsenal, salah satu pesaing terdekat mereka, menelan kekalahan di pertandingan mereka melawan Nottingham Forest.
Di balik keberhasilan Manchester City, terdapat beberapa fakta menarik yang dapat diketahui. Kami telah merangkum lima fakta menarik tersebut.
5 Fakta Manchester City Musim 2022-2023
Fakta-fakta ini memberikan gambaran mengenai konsistensi dan keunggulan Manchester City dalam meraih gelar juara.
Melalui penjabaran fakta-fakta berikut, dapat dilihat bagaimana tim ini berhasil mencapai kesuksesan mereka di Liga Inggris musim ini.
1. Manchester City Masuk Klub Eksklusif
Keberhasilan Manchester City meraih gelar juara Liga Inggris kali ini membuat mereka masuk dalam klub eksklusif.
Ini merupakan gelar Premier League ketiga mereka dalam tiga musim terakhir, dan secara keseluruhan, Manchester City telah meraih lima gelar juara sejak musim 2017-2018.
Dengan prestasi ini, mereka bergabung dengan klub langka yang berhasil meraih hat-trick juara Liga Inggris, termasuk Huddersfield Town, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United (2 kali hat-trick juara).
2. Erling Haaland Pecahkan Rekor Andy Cole dan Alan Shearer
Kehadiran Erling Haaland menjadi salah satu faktor penting dalam kegemilangan Manchester City di liga.
Meski baru menjalani musim pertamanya di Inggris, Haaland telah menunjukkan performa terbaiknya.
Dalam 34 pertandingan di Liga Inggris musim ini, Haaland mencetak 36 gol, menjadikannya top skorer musim ini.
Selain itu, Haaland juga memecahkan rekor sebagai pemain tersubur dalam satu musim Premier League sepanjang sejarah, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Andy Cole dan Alan Shearer.
3. Pep Guardiola Raih 5 Gelar Juara Premier League Hanya Kalah dari Sir Alex Ferguson
Pep Guardiola telah menorehkan namanya sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Premier League.
Selama tujuh tahun menukangi Manchester City, Guardiola berhasil meraih lima gelar juara.
Prestasinya tersebut mengungguli pelatih-pelatih legendaris seperti Jose Mourinho dan Arsene Wenger.
Namun, Guardiola masih memiliki jarak yang harus ditempuh untuk menyamai rekor Sir Alex Ferguson, satu-satunya pelatih yang belum dapat dilampauinya.
4. Ederson Moraes Koleksi 5 Gelar Juara Premier League
Ederson Moraes, kiper Manchester City, berhasil menyamai rekor Peter Schmeichel sebagai kiper dengan koleksi lima gelar juara Premier League.
Schmeichel, yang bermain untuk Manchester United antara 1993 hingga 1999, meraih lima gelar Premier League.
Meskipun Ederson telah meraih banyak gelar, ia belum mampu menyamai rekor clean sheets terbanyak di Premier League.
Saat ini, Petr Cech masih memegang rekor dengan 202 clean sheets, sedangkan Ederson memiliki koleksi 104 clean sheets di Liga Inggris.
5. Rekor Hanya Kalah 1 Kali di Laga Kandang
Selain kontribusi Haaland, keunggulan Manchester City juga terlihat dari performa mereka di kandang sendiri. Dalam 19 pertandingan kandang di musim ini, mereka meraih 17 kemenangan dan hanya mengalami satu kekalahan.
Meski bukan rekor kemenangan kandang terbanyak dalam sejarah Premier League, Manchester City telah mencatatkan rekor 18 kemenangan kandang dalam musim 2011-2012 dan 2018-2019.
Baca juga: 5 Gelar Phil Foden Mentereng di Panggung Premier League: Lampaui Banyak Legenda
Di musim ini, rekor kemenangan 100 persen di kandang dalam satu musim masih belum tercapai oleh tim manapun.